Wednesday, December 31, 2014

2015

Cerah banget pagi ini. Cahaya matahari sampe masuk menerobos kamar. Alhamdulillah, bisa jemur baju dan jemur zizi nih. Kasian zizi, sudah 3 hari ini doi ga bisa jemuran karena cuaca mendung melulu.

Oh iya mulai hari ini harus membiasakan menulis tahun 2015. Subuh tadi saat melabeli botol ASIP, tanggal yang kutulis dibotol 1/1/2014, hihi baru nyadar pas buka freezer. Suka gitu tuh setiap tahun baru. Susah move on dari tahun sebelumnya.

Pagi ini suasana dilingkungan rumah sepi. Masih pada istirahat mungkin ya setelah capek merayakan malam tahun baru. Bahkan tukang sayur langganan juga ga lewat, pedagang sarapan yang biasanya keliling juga ga nampak, tukang bubur juga cuti, semua berlibur di tanggal 1.

Aku juga liburan ah, libur dirumah dengan keluarga ♡

Paranoid dengan 021

Selalu berat hati untuk menerima panggilan telepon dari nomor kode area 021. Setiap hari, bisa 4 kali bahkan lebih berseliweran nomor2 tak dikenal berusaha menghubungi. Sesekali kuangkat, sambil harap-harap cemas semoga bukan telemarketing yang menawarkan produk perbankan dan asuransi. Siapa tau aja kan yang nelpon kali ini dari perusahaan besar mo ngabarin bahwa aku memenangkan doorprize 1 unit range rover. HaHaHaH, diketawain jin lewat.

Sebelnya dengan para telemarketing itu karena sudah baik-baik dijawab belum tertarik, belum mau, nggak ada uang, sudah ikut program lain, eh masiih saja ngotot menawarkan. Sementara aku ini  bukan orang yang tegaan untuk mematikan pembicaraan secara sepihak. Toh kalau aku berminat pasti mau kok menyimak penawaran. Buktinya aku pernah menyetujui salah satu tawaran asuransi  dari Telemarketing commbank. Selagi produk yang ditawarkan bagus dan sesuai dengan kantong kenapa enggak.

Dan lagi aku justru ga mau menghabiskan energi para telemarketing  dengan mengoceh panjang lebar sementara aku tahu hasil akhirnya tetep aja tidak. Terkadang, demi menghindari obrolan lebih lanjut aku akan bilang "maaf sedang rapat" walaupun sebenernya daku sedang mengoprek bumbu didapur. Alasan semacam itu lebih mengena daripada bilang "maaf saya belum tertarik".

Bukan tidak menghargai profesi telemarketing ya, karena aku juga bertahun-tahun pernah terlibat di dunia sales & marketing. Hanya saja mohon caranya jangan memaksa.

Malam Tahun Baru

Bahkan adzan Isya belum terdengar pun, suara petasan menyambut tahun baru sudah "bedepar depur" terdengar sejak lepas maghrib tadi. Pastilah sedang bergembira ria diujung penghabisan 2014.

Aku pun sedang riang gembira, bukan oleh petasan melainkan makanan. Makaaan aja yang dipikir hihih. Sudah tersaji manis semangkuk Ketan saus durian, ato kolak durian, masih anget baru dibuat sore tadi. Mana duriannya gede2 dan legit, aromanya itu benar-benar menggoda iman untuk aku yang doyan durian. Biar ga dibilang hoax aku sertakan foto alakadarnya. (Nulis blog ini dari aplikasi blogger for android, ga ada tata cara pengaturan gambar, jadi maaf berantakan)

Malam tahun baru selain identik dengan petasan juga identik dengan resolusi. Yang pasti resolusi yang disusun selalu berharap lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Kalau aku, Resolusiku ada deh, itu rahasiaku dengan Allah. jadi ga aku publish disini dong. Ada satu pict bbm temenku nidya tentang resolusi yang bikin geli ;
resolusi 2015 adalah menyelesaikan resolusi 2014,
yang isinya adalah rencana tahun 2013,
yang mana rencana tersebut dibuat ditahun 2012

Wekekeke... ada yang tersindir? Ada. Aku pernah kok membuat resolusi yg sama dari tahun ke tahun @( ̄- ̄)@

Selamat menyongsong 2015.

Tuesday, December 30, 2014

Pisang Goreng

Hari yang mendung. Pagi ini aktifitas dimulai lebih siang. Baru terbangun lagi pukul 1/2 8 setelah tertidur selepas subuh. Itupun bangun karena mendengar ocehan kecil Zetta yang sibuk menggerak-gerakkan kakinya karena sedang pup.

Pekerjaan ibu rumah tangga itu nggak ada selesai-selesainya ya. Riweh memang, tapi Allah maha sempurna, Ia menciptakan wanita lengkap dengan kodratnya untuk senang melayani keluarga. Maka itu seorang Ibu tak pernah lelah dalam melayani anak, dan juga suami. Walau didalam hati pasti ada keluhan lelahnya hihihi...

Setelah memandikan Zetta, menyusuinya sambil menonton berita tentang evakuasi air asia, oh iya info penemuan jenazah yang sambil berpegangan tangan itu bikin aku tak kuasa menitikkan air mata. Betapa disaat menghadapi masa-masa sulit, kita butuh saling menguatkan, walaupun tahu bahwa keadaan mungkin tidak membaik. Oh Tuhan, semoga semua jenazah segera ditemukan, dan tentu masih saja terselip doa semoga ada korban yang masih selamat. Amin...

Kembali lagi ke aktifitas dapur, hari ini membuat sarapan pisang goreng. Setiap kali bersentuhan dengan pisang, otakku selalu teringat sama dosen kampus yg berasal dari iraq. Beliau kagum dengan kuliner Indonesia, katanya disini pisang diolah menjadi berbagai macam, ada pisang rebus, pisang goreng, pisang bakar, sementara disana pisang ya dimakan sebagai buah pisang. Hihi, belum tau aja masih banyak ragam olahan pisang yang lain, ada piscok, brownies pisang, cake pisang kukus, pisang penyet, pisang kipas, kolak pisang, pisang salut cokelat, dan satu lagi, di pagaralam ada olahan pisang yg disebut buah rengas. Kalo di palembang sebutanya berubah menjadi PK, peler kambing :D

Selamat menikmati akhir tahun :)

Monday, December 29, 2014

Pejuang ASI

Menyusuilah dengan keras kepala. Berkali-kali kalimat itu diucapkan temanku, Fey, menyemangatiku untuk memberikan ASI eksklusif untuk Zetta. Repot memang membayangkan harus berjibaku dengan aktivitas pumping disela-sela bekerja nanti. Tapi kok rasanya seperti menyia-nyiakan anugerah Allah, karena diluar sana ada banyak ibu yang bersedih karena ASI yang tidak keluar. Sementara aku, walaupun tidak melimpah ruah alhamdulillah kebutuhan ASI Zetta tercukupi.

Selain itu, dari sisi ekonomis tentu saja ASI lebih hemat dibandingkan dengan harga sufor. Hanya perlu biaya diawal untuk membeli pompa ASI, cooler bag, dan botol kaca khusus menyimpan ASIP.

Akhirnya setelah banyak mencari info tentang manajemen ASIP, aku memutuskan untuk stok ASIP dari sekarang. Mumpung cuti masih sebulanan lagi. Pompa ASI kupilih pompa pigeon manual, dan botol kaca merk BKA yang sudah BPA Free.

Awal-awal memompa agak kesulitan. Hampir nangis liat ASI yang keluar hanya sedikit. Butuh beberapa kali mompa untuk mendapatkan 100ml ASIP. Tapi teringat lagi pesen teman, menyusui dengan keras kepala.

Finally, setelah 2 hari memompa, aku menemukan waktu yang paling tepat memompa ASI, jadwalnya yaitu;
- botol pertama, jam 9 malam dapet sekitar 60ml. Lanjut lagi jam 11 malam sekitar 50ml. Simpen botol ke freezer dengan dilabeli jam dan tanggal diluar botol.
- botol kedua, jam 4 pagi saat Zetta bangun menyusui. Pompa lagi dapetnya 70ml. Lanjut lagi jam 7 pagi sampe botol penuh. Simpen ke freezer.

Begitu seterusnya, dan sekarang sudah 10 botol ASIP ready di freezer. Masih ada waktu sampe 4 februari untuk memompa dengan jadwal ini. Setelah itu jadwal memompa mungkin berpindah ke jam kerja. Karena itu aku sudah memesan cooler bag untuk dibawa setiap kali kekantor. Semangat terus menjadi Pejuang ASI.